BERITA TERBARU
BERITA TERBARU
OUT DOOR LEARNING
Selasa, 7 Februari 2023 sebanyak 58 siswa melakukan out door learning. Out door learning tersebut diikuti oleh siswa yang tergabung dalam tiga ekstrakurikuler yaitu English Club binaan Yeni Herliza, S.Pd.Ing., KIR binaan Parwita, S.Pd., dan Catur binaan Apri Susanti, S.Pd. dan OSIS binaan Ade Yolanda Sari, S.Pd.
Para siswa berkumpul di halaman depan sekolah dan tertib menaiki dua bus yang akan menuju Palembang. Museum Balaputera Dewa dipilih sebagai destinasi pertama. Di sana para siswa mendapatkan informasi seputar koleksi museum yang berupa kerajinan tradisional dan artefak yang ditemukan di Provinsi Sumatera Selatan dari zaman prasejarah hingga zaman kolonial Belanda.
Puas belajar di Museum Balaputera Dewa, siswa beranjak ke Gramedia. Di Gramedia siswa antusias mengeksplorasi beragam jenis buku yang tersedia dan menemukan sendiri buku bacaan atau buku yang mereka sukai untuk dibeli.
Saat siang, siswa beristirahat untuk menunaikan salat zuhur dan bersantap siang di Kampung Kecil. Kemudian pembelajaran dilanjutkan ke Graha Teknologi Sriwijaya. Kedatangan para siswa disambut sangat baik. Siswa dilibatkan langsung untuk melakukan pengamatan dan eksperimen sederhana yang dipandu petugas.
Beragam alat peraga interaktif dan edukatif yang terdiri atas alat peraga fisika, mekanika, automotif, matematika, kimia, biologi, dan istana cahaya tersebar di lantai 1, 2, dan 3 Graha Teknologi Sriwijaya. Para siswa mengaku senang dan dapat memahami materi yang disampaikan dengan mudah karena adanya praktik dan ketersediaan alat peraga.
Kegiatan pembelajaran diakhiri di OPI Mall. Siswa belajar mengenal mall sebagai salah satu tempat jual beli. Hal tersebut dapat memupuk keberanian untuk bertanya, menghitung, mandiri, dan bertanggung jawab dengan barang-barang yang dibeli.
Kepala Sekolah, Dra. Herlina, M.Si. menyatakan bahwa pembelajaran di luar sekolah sangat bagus dan perlu sesekali dilakukan agar siswa mendapatkan penyegaran dan melakukan pengamatan langsung sehingga materi pelajaran kontekstual atau sesuai dengan dunia nyata. Beliau juga menambahkan program ini perlu diteruskan agar siswa yang belum berkesempatan ikut dapat terlibat dan merasakan pengalaman belajar yang serupa.